Sabtu, 3 Juli 2010
08.27 WIB, SDN 04 Punti Tapau
Kami melakukan orientasi dengan pihak sekolah dan perkenalan serta sinkronisasi jadwal. Kebetulan saat itu bertepatan dengan penerimaan raport kenaikan kelas. Ternyata untuk kelas 1, 2, dan 3 terbagi menjadi 2 kelas yang satunya terdapat di Dusun Punti Engkaras, sedangkan kelas 4, 5, dan 6 dijadikan satu di Punti Tapau. Maka dari itu kelas 1, 2, dan 3 disebut sebagai kelas jauh. Nama Kepala Sekolah di SD ini adalah Bapak Hasyim. Dewan guru SD ini terdiri dari Bapak Jungai, Bapak Tobias, Bapak Yayat, dan Bu Susanna.
10.23 WIB, Menuju Punti Engkaras
Jarak dari Punti Tapau ke Punti Engkaras berkisar 3 km dan ditempuh sekitar 1 jam berjalan kaki. Kondisi medan yang dilalui berupa pegunungan naik dan turun dengan di kanan-kiri berupa hutan.
Tetapi jalur ini juga bisa dilewati oleh kendaraan beroda dua. Kami menempuh perjalanan ini sekitar 1 jam 10 menit.11.34 WIB, Punti Engkaras
Puas bermain di sungai kami menuju rumah bapak Kadus Punti Engkaras, Bapak Majon. Disana kami kemudian berbincang-bincang dan melakukan pendekatan dengan Bapak Kadus. Kami melakukan perjanjian tentang pendidikan Bahasa Inggris untuk anak SD yang akan dilakukan setiap hari Sabtu.
Kemudian kami survei ke SD kelas jauh dan bertemu dengan Ibu Narti Umi, guru di SD tersebut.
Temuan yang didapat :
Program anak sekolah di Punti Engkaras dilakukan setiap hari Sabtu dan disepakati dilakukan oleh kelompok Cut Nyak Dien yang memegang program kelompok mengajar Bahasa Inggris.
Sementara itu menurut penuturan Gaby dan Agung di Punti Engkaras masih pula terdapat Rumah Betang, rumah tradisional Kalimantan. Sebagai bagian dari program kerja Pariwisata ini adalah temuan yang menarik yang dapat dimasukkan ke dalam brosur pariwisata yang akan kami buat.
sedikit catatan:
Buat yang tidak terbiasa jalan jauh seperti saya, rasanya capee banget waktu jalan ke Engkaras (Punti Engkaras)..tapi di kanan kiri hutan dan banyak hal-hal baru yang cukup menarik untuk dilihat. Punti Engkaras terlihat lebih lapang daripada Punti Meraga, disana banyak lahan-lahan yang masih kosong. Sama juga seperti di Tapau atau Meraga, disana banyak pongan (babi) dan juga kosuh (anjing) yang berkeliaran.
Perjalanan pulang ditempuh lebih cepat daripada ketika kami berangkat, sekitar 45 menit. Sepanjang perjalanan kami bernyanyi macam-macam lagu. Dari soundtrack anime sampai lagu india, tentu saja yang tau banyak lagu india tidak lain dan tidak bukan adalah Kak SANDYYYY..hahahaha..
Pas lagi nyanyi lagu India Kak Sandy mengajak duet Masdan.
'Dan, kamu nyanyi bagian si ininya ya (menyebutkan nama aktor India). aku nyanyi bagian si ininya (menyebutkan nama aktris india)'..'Aduuuhh..aku suka banget bagian yang itu, yang si Kajol (gatau lupa namanya) nyanyi itu.' Cukup menghibur.
Waktu di Engkaras kami juga ngobrol banyak hal tentang film. Dari film bioskop sampe film telenovela. Dari Ada Apa Dengan Cinta sampe Meteor Garden.
Kata Kak Sandy, 'Ihh, aku inget banget itu Maria Cinta yang Hilang itu tahun segitu. Orang aku catet kok di buku catetan gitu.' Yah, one thing yang sampe sekarang masih kepikiran banget adalah Kak Sandy dulu (waktu masih jahiliyah, katanya) punya buku yang isinya catatan kapan film serial di tv mulai tayang. Jujur beliau adalah orang pertama yang saya tau punya catatan seperti itu. Menarik sekali bukan. Hahahahaha.
Sepertinya ini adalah perjalanan pertama dan terakhir saya ke Engkaras, karena setelah itu kami (Tim Imam Bonjol) ga boleh pergi kemana-mana, sementara setiap Sabtu geng CND (Cut Nyak Dien) mengajar B. Inggris di Engkaras, yah karena itu program kerja kelompok mereka. Sedangkan kami harus menggali potensi wisata di Tapau saja. zzzzzzz.
Suatu hari, waktu kita lagi cerita-cerita serem akhirnya terbongkarlah kalo di antara perjalanan Tapau dan Engkaras itu ada kuburan!! Hiiiiiiiiiii... untung saya taunya pas udah akhir-akhir. Hahaha. Itu juga taunya karena ada anak Tapau yang ikut sama CND ke Engkaras terus katanya lihat ada perempuan pake baju putih terus matanya merah rambutnya panjang. Nah, katanya di tempat dia ngelihat itu emang disitu ada kuburan. Ngek. Kebayang hutannya, kebayang seremnya.
Oia ke Engkaras juga bisa naik motor tapi jalannya licin Booooowww..yah, ojek off-road gitu lah.
No comments:
Post a Comment
your comment here..