Kamis, 1 Juli 2010
03.00 WIB, PPMT Kampus UI Depok
Saya sampai di PPMT membawa seluruh barang bawaan saya selama 1 bulan ke depan sebagai bekal dalam mengikuti program K2N UI 2010. Dalam program K2N ini saya mendapat penempatan titik di daerah Entikong bersama Tim Imam Bonjol yang terdiri dari 5 orang yaitu Agung Wibowo (Sejarah'07), Gabriella Cynthia (HI'07), Lisayoesti Puspa (Geografi'07), Rakhel Adinda Victoria (Psiko'07), dan saya sendiri, Widya Rama Sujiwati (Keperawatan'07). Di Entikong kami akan bersama dengan teman-teman dari Tim Cut Nyak Dien yaitu Dela Aptika Gusani (K3'08), Fathiya Azhar (Perpustakaan'07), Lona Evitha Sirait (Psiko'07), Putri Sekarwangi (Antrop'08), dan Wildan Hamengkunegoro (Hukum'07).
04.45 WIB, Bis kuning menuju bandara
Bis kuning kami segera meluncur ke Bandara Soekarno-Hatta. Sekitar 1 jam kemudian kami sampai di bandara dan mulai melakukan loading barang-barang dari bis.
08.00 WIB, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng
Kami melakukan check-in di terminal A, melakukan penimbangan baranag-barang logistik kami yang sangat banyak untuk dimasukkan ke bagasi. Sayangnya keperluan logistik kami, yaitu cat, tidak dapat dibawa, karena tidak lolos pemeriksaan barang. Ini berarti kami harus membeli cat baru setibanya di Entikong sebagai pengganti cat yang tidak lolos tersebut.
08.50 WIB, Boarding Lounge A1
Kami harus menunggu sampai pukul 09.30 WIB untuk bisa naik pesawat Lion Air menuju Pontianak.
09.20 WIB, Boarding Lounge A1
Dari corong pengumuman diumumkan bahwa pesawat kami masih harus dipersiapkan dan membutuhan waktu 20-30 menit. Setelaj 20 menit berlalu ternyata kami harus pindah ke Boarding Lounge A4 karena pesawat kami berada disana.
10.35, Pesawat Lion Air
Pesawat kami take off dan menuju Pontianak.diperkirakan sekitar 1 jam 10 menit kami tiba disana.
14.00 WIB, Bandara Supadio, Pontianak
Kami masih terkatung-katung di bandara menunggu TNI yang katanya akan menjemput kami. Sementara itu, kelompok lain, tim Tanjung Dato’ dan Tim Subi Kecil telah dijemput oleh TNI AL untuk segera melanjutkan perjalanan menggunakan KRI menuju titik tujuan mereka.
Jadi disinilah kami berpisah untuk berjuang selama sebulan penuh di titik penempatan kami masing-masing.15.45 WIB, Bandara Supadio, Pontianak
Akhirnya kami naik bis sewaan untuk menuju Kecamatan Entikong yang akan memakan waktu sekitar 1 jam. Bapak-bapak TNI ternyata tidak bisa menjemput kami karena satu dan lain hal.
Beginilah perjalanan K2N kami dimulai, tanpa bantuan dan sambutan yang hangat seperti titik-titik lainnya.
Selama perjalanan ke Kecamatan Entikong, kami akan melewati Kota pontianak, Sungai Kapuas, dan Tugu Khatulistiwa.
17.30 WIB, Salah satu tempat peristirahatan
Bis kami berhenti untuk beristirahat di sebuah rumah makan yang sederhana. Kebetulan saat itu habis hujan dan kami melihat pelangi. Semoga ini dapat menjadi pertanda baik bagi kami selama mengembang program K2N UI 2010 ini di Entikong. Semoga kami bisa menjadi pelangi yang mewarnai dan memberikan keindahan serta keceriaan bagi masyarakat di tempat tujuan kami nanti seperti ketika kami melihat pelangi di sore ini. Amin.
23.30 WIB, Penginapan Tini Jaya, Kecamatan Entikong
Kami akhirnya tiba di Kecamatan Entikong dengan selamat setelah melalui gelapnya Hutan Kalimantan di sepanjang perjalanan dan sempat singgah sebentar untuk makan malam di sebuah rumah makan padang.
Kemudian kami segera bersiap diri untuk tidur dan memulai perjalanan menuju Punti Tapau esok hari setelah bertemu dengan Bapak Camat Entikong.Sedikit catatan :
Pengalaman paling seru adalah ketika kami sedang menaiki pesawat. Saat itu 3 titik K2N (Entikong, Tanjung Dato', dan Pulau Subi Kecil) menaiki pesawat yang sama menuju Pontianak. Dengan bawaan setiap titik yang mencapai ratusan kilo tentunya ada sebagian barang bawaan yang harus kami bawa ke kabin di samping barang pribadi kami. Kami sendiri dijatah untuk membawa barang tidak lebih dari 15 kilo. Karena kami harus menyisihkan jatah kabin kami untuk barang-barang Program yang mencapai ratusan kilo tadi.
Sangat seru ketika kami bekerja sama melewati detektor pemeriksa barang. Barang-barang berupa kardus, carrier, koper, white board, sapu, bahkan meja tulis lipat anak-anak harus kami angkat-ambil dengan waktu yang secepat mungkin, karena tentu saja tidak enak dengan penumpang lainnya jika kami terlalu lama.
Ketika kami naik ke pesawat tentu saja puluhan mahasiswa yang membawa barang-barang super banyak itu terus menjadi perhatian penumpang lainnya. Kami semua mencari tempat untuk menyimpan barang-barang, sempat saya mendengar seorang penumpang mengeluh,'kenapa ga ditaroh bagasi aja sih!'. Mendengar ini saya membatin,'Lo aja ga tau di bagasi barang kita udah ratusan kilo'..
Keadaan hectic ini selalu di-recall oleh ingatan saya. Betapa saat itu kami, tim K2N, dengan jaket K2N berwarna kuning bertuliskan "K2N UI Turut Menjaga NKRI di Pulau-Pulau Terdepan dan Perbatasan", sangat sibuk diantara penumpang lain yang memandang heran dan sebal. Pengalaman seperti itu sulit untuk diulang kembali.
Pengalaman lainnya adalah ketika kami sudah tiba di Pontianak. Saat itu kami tim K2N mendarat di Bandara Supadio dengan selamat, alhamdulillah, dan langsung disambut oleh para Bapak-bapak TNI. Setelah proses mengangkut-angkut barang yang super banyak itu kami harus berpencar. Sementara tim Tanjung Dato' dan Subi Kecil akan melanjutkan perjalanan lautnya dengan KRI dan bisnya tentu saja sudah menunggu, kami tim Entikong masih harus menunggu tanpa kepastian karena kami belum juga dijemput, seperti anak hilang saja.
Saat perut kami lapar kami ingin membeli makanan, tetapi karena makanan di bandara mahal kami hanya membeli beberapa bungkus untuk kemudian dimakan bersama-sama, sungguh pengalaman yang menyedihkan sekaligus lucu. Sebelum itu satu bungkus makanan yang dibawakan oleh ibu saya habis dimakan oleh ke-10 anak-anak tim Entikong. Ludes!
Kami benar-benar anak kelaparan yang terlantar..
No comments:
Post a Comment
your comment here..