Thursday, March 31, 2011

Day 6

Selasa, 6 Juli 2010

Rencana hari ini :
-          Survey Pekarangan dan Lansia
-          Survey Remaja

Dari sekitar 3 orang yang menjadi narasumber hari ini didapat data tentang :
§  Pernikahan
Rata-rata menikah umur 14 thn (pr) dan 20-an thn (lk)
Nikah dilakukan secara adat, disahkan oleh Ketua Adat
§  Perceraian
Orang yang ingin bercerai dapat dibicarakan baik-baik dengan Ketua Adat apabila memang tidak saling mencintai lagi.
§  Administrasi kependudukan
Pengurusan administrasi akan dipindah menuju Sanggau sehingga akan lebih jauh. Hal ini kemungkinan akan menyebabkan masyarakat enggan mengurus kelengkapan administrasi karena jaraknya yang terlalu jauh.
§  Hukum adat
 Hukum adat dilakukan jika ada persengketaan dengan cara nyilam,
yaitu menenggelamkan diri di dalam sungai sambil menahan napas, bagi yang paling kuat menahan napas dialah pemenang dari persengketaan yang terjadi.

Sore hari
Kami melihat aktifitas para remaja yang sedang bermain bola dan anak-anak kecil yang sedang bermain indian di pinggir lapangan.
Para remaja setiap sore rajin bermain bola dan sering bertanding dengan tim dari Punti Engkaras. Biasanya dimenangkan oleh tim Punti Engkaras, kemungkinan karena mereka telah lebih siap setelah pemanasan berjalan kaki atau berlari menuju Punti Tapau.

Temuan yang didapatkan :
Warga masih mengandalkan obat-obatan tradisional dan kepercayaan mistis yang telah mendarah daging dalam kehidupan mereka. Hal ini tentu akan lebih sulit dalam mengubah pola pikir mereka.
Remaja di Punti Tapau dan Meraga sudah memiliki kegiatan yang efektif dalam mengisi waktu luang mereka dengan bertanding maupun berlatih sepak bola. Hal ini merupakan kebiasaan yang baik yang tentu saja dapat membuat tubuh sehat dan terhindar dari kegiatan yang negatif. Dalam program Narkoba tujuan melakukan kegiatan positif sudah tercapai.

~~~~~~~~~~~
sedikit catatan:
Wow, it's been long time I didn't post my diary of K2N..
Ya, kegiatan hari keenam diisi dengan survei~survei~daaann survei..

Hari itu saya dan tim survei saya sempet tanya-tanya juga sama dukun beranak, dan ceritanya sungguh sangat luar biasa.. Di zaman dimana proses melahirkan sudah sampai pada tren water-birth.. Para ibu muda di Dusun Punti Tapau-Meraga ini masih harus siap berhadapan dengan proses melahirkan yang benar-benar tidak steril jika ingin melahirkan di dukun beranak. Dukun beranak masih merupakan satu-satunya pilihan yang memang jaraknya lebih dekat dengan tempat tinggal mereka..

Here are some facts of giving birth process with Dukun Beranak..

Untuk memotong plasenta sang dukun menggunakan bambu tipis kemudian diobati dengan air ludah sirih, air ludah sirih itu berasal dari daun sirih, pinang, kapur sirih, gambir, dan tembakau.
Air ludah sirih itu kemudian dioles ke pusat.
  •  Sirih dapat berguna sebagai antiinfeksi dan penyembuhan luka. Hanya saja cara pengolahannya juga harus tepat. Biasanya untuk penanganan tali pusat dibersihkan dengan povidone iodine lalu ditutup agar darahnya tidak terus keluar dan menyebabkan kematian pada bayi, bahkan yang terbaru tidak perlu digunakan itu si povidone iodine. Tali pusat biasanya dipotong dengan gunting khusus dan sisi-sisinya dipasang klem agar darah tidak mengalir. Namun, dalam hal ini tali pusat dipotong menggunakan bambu yang tipis. Hal ini jika dilakukan kurang cermat akan sangat berbahaya dan menimbulkan infeksi.

Untuk penutupan luka ditempelkan daun sirih + garam / abu selama 3 hari. Ini untuk luka pada vagina ibu sebagai tempat jalan lahir (passage way). Biasanya luka sembuh dalam waktu 2 minggu.
  •  Daun sirih + garam >> berfungsi sebgai anti bakteri.
  • Abu >> karena bersifat panas dipercaya untuk menghangatkan. Selain itu, karena panas dapat memperlancar aliran darah sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka. Namun, sebaiknya tidak menggunakan abu karena tidak higienis sehingga dapat menimbulkan infeksi-infeksi akibat abu yang kotor.

Proses melahirkan berlangsung sekitar 2-3 jam. Tetapi pernah sampai 1 hari 1 malam yang kemudian tidak terselamatkan.
  • Padahal, biasanya kelahiran normal berlangsung sekitar 2 jam, jika lebih dari itu diserta pendarahan yang terus-menerus maka si ibu akan kelelahan dan kehabisan darah. Normalnya darah yang keluar adalah 500ml – 1 l. Apabila persalinan berlangsung lama tentunya darah akan semakin banyak keluar, terlebih lagi tanpa penanganan medis maka dapat membahayakan baik si ibu maupun si bayi.

Setelah melahirkan selama 4 hari bayi tidak boleh dibawa keluar. Hal ini dapat menyebabkan semangat bayi terbang (menguap), selain itu kaca/jendela rumah ditutup papan agar tidak ada setan yang masuk dan mengganggu bayi.
  • Padahal, bayi yang baru lahir kondisi hati-nya belum matur, sehingga belum dapat mengkonjugasi bilirubin dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan bayi kuning (fisiologis/normal pada hari ke2-3). Untuk membantu memecahkan bilirubin dapat dilakukan dengan menjemur bayi pada pagi hari. Hal ini bertentangan dengan kepercayaan setempat yang melarang bayi keluar rumah. Seharusnya pendekatan harus terus dilakukan untuk menghapus kepercayaan ini. 
Oia, proses melahirkan juga dibantu oleh para dukun yang bertugas membacakan mantra-mantra sakti atau doa kepercayaan mereka lho..
Wah, cukup menegangkan ya sepertinya proses melahirkannya *_*

Anyway, sebenernya survei pekarangan dan lansia tapi malah survei demografis gitu ya hasilnya..hahahaha..keasikan ngobrol sama warga sih :p


No comments:

Post a Comment

your comment here..