Thursday, March 10, 2011

Profesi..Ahh..

Semester terakhir, salah satu dampak yang sering dirasakan di semester ini adalah seringnya ditanya perihal kelulusan dan tentu saja rencana setelah lulus. Kalau masalah kelulusan saya jawab, insya Allah Bulan September, tanggal 16 (based on jadwal akademik di SIAK-NG). Kalau masalah setelah lulus kemarin-kemarin selalu saya jawab dengan mantap untuk lanjut profesi. Tetapi, baru siang ini ketika saya dan beberapa teman sedang makan siang bersama, saya mendapat informasi tentang nominal uang yang dibutuhkan untuk profesi, tepatnya biaya profesi tahun lalu, yang cukup membuat saya ngeri. Kemudian ditambah dengan informasi bahwa tidak ada kebijakan pencicilan pembayaran, serta kenyataan bahwa tren nominal uang profesi setiap tahun selalu bertambah (sejak yang saya tahu 2008-2010).


Menghadapi realita ini, saya dan teman-teman yang ada disitu langsung 'ciut' dalam menghadapi jenjang profesi.

rethink??
Biaya operasional yang pastinya akan lebih tinggi dan kebijakan yang tidak dapat dicicil bagi saya merupakan hal terberat dalam menghadapi jenjang profesi. Kedua hal ini mau tidak mau akan membuat pikiran orang tua saya harus berputar lebih dari biasanya agar dapat memenuhi kebutuhan pendidikan saya yang satu ini (kata kebutuhan saya coret karena saya jadi tidak yakin apakah ini masih menjadi suatu kebutuhan atau hanya keinginan). Secara finansial mungkin keluarga saya dapat mengusahakan biaya untuk profesi ini akan tetapi sebagai anak tentunya saya merasa sangat tidak nyaman dengan bertambahnya pikiran kedua orang tua saya akan hal ini. Bisa jadi kebutuhan yang memang sedang benar-benar dibutuhkan oleh orang tua saya menjadi dikesampingkan demi memfasilitasi pendidikan saya ini.

Jenjang profesi memang tidak dipungkiri dapat membuka berbagai kesempatan, yang salah satunya baru saya ketahui juga cukup berpengaruh apabila ingin mengambil S2 bidang Manajemen RS (MARS), karena untuk mengambil studi MARS harus memiliki pengalaman 3 tahun di RS sedangkan apabila saya tidak mengambil profesi maka saya tidak dapat bekerja di RS dengan hanya titel S1 saya. Padahal salah satu rencana saya adalah mengambil S2 MARS (hihihi, namanya juga rencana). Wow, pilihan yang sulit.

hayo siapa yang bisa kasih saya uang sebanyak ini?? :p
Saat ini saya sedang berusaha sedikit demi sedikit mengumpulkan uang dengan bekerja sebagai mentor privat dengan tujuan menabung untuk profesi. Namun, bagaimana nanti ketika sudah pada tahap profesi? Berdasarkan pengalaman para senior yang profesi, waktu akan sangat tersita dengan kegiatan di RS dan komunitas serta mengerjakan laporan-laporan tentang pasien. Dari sini muncul pertanyaan baru, apakah ada pekerjaan yang menghasikan banyak uang dan dapat dilakukan tanpa menghabiskan banyak waktu ketika saya profesi nanti?


Hmm, saat ini kegalauan tentang profesi ini masih berada di pikiran saya, tinggal menunggu waktu sampai kegalauan ini menular pada kedua orang tua saya.

Ya Allah, maafkan.. :(

4 comments:

  1. pergilah kau.. pergi dari hidupku~ bawalah semua rasa bersalahmu~~ <---berasa diusir FIK pake lagu sherina pasca baca itu biaya profesi.

    ReplyDelete
  2. dedew : berasa diusir secara halus ya Dew? hehe..ada-ada aja deh kamyuuu :p

    ReplyDelete
  3. nice share..
    emg brp biayanya?
    knp gbs dicicil?aneh kampusnya..

    ReplyDelete
  4. kns : biayanya belum tau pastinya berapa tapi perkiraanya sekitar segitu lah, hehe.. ga enak kalo diomongin disini :p

    iya itu kebijakan tahun lalu ga bisa dicicil, ga tau deh yang sekarang gimana :(

    ReplyDelete

your comment here..