Monday, October 3, 2022

Menjadi Petugas Lapas

Cipinang.
Biasanya saya ke daerah ini adalah untuk mengunjungi Kakak dari Bapak saya alias Pakde. Kebetulan rumah Beliau di Asrama Brimob Cipinang. Bertahun-tahun sejak kecil saya melewati Jl. Bekasi Timur Raya yang mulai bulan Juni 2022 lalu berganti nama menjadi Jl. H. Darip (diresmikan oleh Pak Gubernur Anies Baswedan), tetapi tidak sekalipun saya menyadari betapa besarnya bangunan penjara di daerah Jakarta Timur ini. Hahaha..

Olahraga Pagi WBP

Barulah pada tahun 2017 saya yang secara sukarela mendaftar CPNS di Kemenkumham menyadari bahwa selama ini saya lumayan sering bolak-balik di depan penjara sambil lalu begitu saja tanpa ada rasa apapun. Dan rasa ngeh serta penasaran itu baru muncul setelah pengumuman kelulusan. Terlebih setelah lulus CPNS tidak sedikit yang bertanya, "Apa gak takut nanti kerja di penjara?" hmmm.. iya juga sih, gimana ya dalamnya penjara. Mulai deh kepikiran bagaimana ya isi penjara itu?

Penjara, atau istilah saat ini adalah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), menurut UU Pemasyarakatan Th. 2022 adalah lembaga atau tempat yang menjalankan fungsi Pembinaan terhadap Narapidana. Sementara yang dimaksud dengan Narapidana adalah terpidana yang sedang menjalani pidana penjara untuk waktu tertentu dan seumur hidup atau terpidana mati yang sedang menunggu pelaksanaan putusan, yang sedang menjalani pembinaan di lembaga pemasyarakatan. Singkatnya, tempat orang-orang yang menjalani proses peradilan berupa pidana penjara mendapatkan pembinaan.

Kenapa sih harus dibina? Tujuan mulianya tentu saja agar para terpidana dapat kembali lagi ke masyarakat sebagai manusia yang berdaya dan tidak lagi tersangkut masalah yang berkaitan dengan pelanggaran hukum. Jadi memang paradigma penjara zaman dahulu kala sebagai tempat yang membuat jera dengan cara pemberian hukuman fisik saat ini sudah berubah menjadi tempat membina. Frasa yang sering digunakan terkait dengan hal ini adalah, "Mereka hanya tersesat, Belum terlambat untuk bertaubat".

Bagi siapapun yang belum pernah masuk penjara tentu saja memiliki rasa takut yang wajar saat memasuki area tersebut, mengingat penjara identik dengan orang-orang yang berbuat salah, bertampang sangar, memiliki sifat yang sadis, berbuat onar, terbukti melakukan kejahatan, dan lain sebagainya. Makanya mereka ada di dalam penjara supaya tidak membahayakan orang lain. Namun, siapa sangka ternyata di dalam Lapas segalanya terlihat begitu teratur.

Gedung-gedung di dalam area Lapas dibagi berdasarkan fungsi dan tingkatan level keamanan. Terdapat 3 area utama, yaitu Gedung 1 sebagai pusat administrasi perkantoran, Gedung 2 sebagai area kelas program pembinaan dan juga kantor dari bidang-bidang yang berkaitan dengan pembinaan narapidana, dan Gedung 3 yaitu area pengamanan beserta blok hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Sementara untuk tingkatan level keamanan pada setiap area di luar blok hunian yaitu, level steril dimana WBP dilarang keras berada di area ini dan semi steril, yang merupakan area dimana WBP boleh masuk dengan izin atau sepengetahuan petugas pengamanan dan/atau sesuai dengan kegiatan pembinaan yang diikuti.

Sungguh di luar dugaan saya, ternyata di dalam Lapas itu rapi dan bersih, ya tentu saja sebelum mengenal area blok hunian hahaha..

Memang kenapa dengan blok hunian? Blok hunian idealnya diisi sesuai dengan kapasitas kamar, tentu saja. Namun, dengan kondisi Lapas di Indonesia yang hampir seluruhnya overcapacity, sudah pasti kapasitas kamar melebihi yang seharusnya. Kebayang kan bagaimana padat dan hecticnya. Hal ini yang membuat banyak WBP mengalami penyakit yang berkaitan dengan Defisit Perawatan Diri seperti gatal, scabies, dan TB. Dalam menggambarkan jenis penyakit di dalam Lapas sering kali disebut 3 macam yaitu, Paru-paru, Rupa-rupa, dan Pura-pura. Kenapa pura-pura? Yaa problematikanya sama lah kayak kita sekolah sekali waktu mau tidur-tiduran di UKS.

Ketika akhirnya menjadi Petugas Lapas, tentu saja banyak hal baru yang ditemui dan beragam pertanyaan yang muncul di kepala. Apakah saya mampu? Apakah saya dapat menjadi pembina yang baik sedangkan membina diri sendiri saja masih kewalahan. Apakah saya berkompeten melakukan semua pekerjaan ini? Sementara saya sudah lama tidak praktik, mengingat setelah lulus saya bekerja di dunia yang berbeda dengan keilmuan saya. Well, life is definitely full of surprises, we just have to try enjoy it as best as we can. Hope for the best, prepare for the worst. Kalau istilah dalam Lapas sih, No Guns Just Guts. Bismillah aja ya.

No comments:

Post a Comment

your comment here..