Sunday, January 3, 2010

Laskar Pelangi di Leuwinanggung

Laskar Pelangi, sore ini di televisi diputar lagi film itu, cukup mengingatkan saya pada sebuah pengalaman yang tidak akan saya lupakan di tahun 2009 lalu..

Oktober 2009,
Saya menjadi
Project Officer a.k.a Ketua Pelaksana untuk sebuah acara besar BEM FIK UI 2009, Nursing in Action 2009.
Acara tersebut terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan yang secara garis besar terbagi atas 3 kegiatan, yaitu bakti sosial, edukasi masyarakat, dan
charity music festival.
Dalam postingan kali ini yang akan saya bahas adalah kegiatan bakti sosial.
Salah satu acara bakti sosial yang kami lakukan saat itu adalah Pelatihan Juru Pengamat Jentik Cilik (Jumantik Cilik).
Tempat dimana kami mengadakan acara pelatihan inilah yang selalu mengingatkan saya pada film yang meraup jutaan penonton itu.




Bayangkan Depok, yang kita ingat adalah Jalan Raya Margonda yang setiap tahun semakin ramai dan pesat perkembangannya. Hal ini saya termasuk saksi matanya, sejak kecil rumah saya yang memang tidak jauh dari kawasan ini membuat saya kenal betul daerah ini.











Dari pusat perbelanjaan yang paling terkenal Ramayana, Mal Depok hingga kini menjadi Margo City, Depok Town Square (yah mall nya anak kuliahan daerah sini, termasuk saya :D), dan banyak tempat makan dan kafe berjajar sepanjang jalan menarik pengunjung, bahkan terakhir bulan lalu ada sirkus besar mampir ke kota ini (sayangnya saya ga sempat nonton :( ).



Sekilas tentang Depok,
Sekarang, tahukah Anda desa bernama Leuwinanggung?
dimana letak desa tersebut?
Sukabumi?
Sumedang?
Deket Leuwipanjang?
Bogor?
No no no..
Desa Leuwinanggung berada di satu Kotamadya dengan Jalan Raya Margonda.
Satu Kotamadya dengan Margo City, Depok Town Square, Zoe, Burger n Grill, bahkan Universitas Indonesia.

Desa Leuwinanggung tempat kami mengadakan bakti sosial letaknya sangat jauuuuuuuhhhhhhh sekali (lebay), at least buat saya dan beberapa teman.
Tepatnya kami mengadakan bakti sosial di RW 09 Desa Leuwinanggung.
Di RW 09 ini ada sebuah sekolah dasar negeri, SDN 03 Leuwinanggung, disanalah kami melakukan acara pelatihan.
karena memang ditujukan untuk siswa siswi SD maka yang menjadi peserta kami adalah siswa siswi SDN 03 tersebut.
Sekolah Laskar Pelangi komentar teman-teman saya.



Bangunan sekolah secara fisik memang jauh dari SD Muhammadiyah Gantong tempat Ikal dkk bersekolah, yang harus ditopang disana-sini dengan kayu.
Karena baru saja mendapat bantuan dan diperbagus bangunannya, yang total hanya sekitar
3 ruang kelas dan 1 ruang guru.
1 Ruang kelas dibagi untuk 2 kelas dengan sekat pemisah. dan gurunya pun harus bolak-balik mengajar kedua kelas.
Air kamar mandi pun belum mengalir, sehingga siswa siswa yang ingin buang air tidak perlu ke kamar mandi, cukup ke belakang sekolah.
Namun, kekurangan tersebut tidak tampak di wajah siswa siswi SD ini yang masih tetap semangat ketika mengikuti acara Pelatihan, bahkan mereka dengan semangat datang pagi-pagi ke sekolah dan bermain dengan kepolosan masa kanak-kanak yang kita rindukan.(ahahaha)

Salah satu momen yang selalu terkenang di pikiran saya adalah ketika seorang teman mengatakan seperti ini,

"Disini gurunya kalo ngetik masih pake mesin tik biasa lho, padahal di SD yang lain udah pake komputer"

Wow..betapa sulitnya..
(yah, mungkin salah satu penyebabnya karena kurang daya listrik, tapi emang ga bisa ditambah ya?)

Kemudian teman lain yang kebetulan menjadi penanggungjawab pelatihan ini mengatakan pada saya,
"Wid, jadinya pesertanya cuma 58 bukan 60.."
Agak bingung saya tanya,
"Lho kok gitu?"
Teman saya lalu menjelaskan dengan suara lebih kecil,

"Jadi sebenernya muridnya cuma segitu, tapi yang tercatat memang 60, sebenernya enggak.
Ada yang sakit, sama ada yang udah keluar tapi tetep ditulis,
biar sekolahnya enggak ditutup."

DONG!!!!!
Miris karena ini terjadi di Depok..

Langsung terlintas di benak saya film Laskar Pelangi,
teringat bu Muslimah menunggu siswa mendaftar agar sekolah tetap bisa dilanjutkan.

Menunggu jumlah 10 orang yang menentukan.
Berharap murid-murid yang akan jadi murid pertamanya datang.
Berdoa agar sekolah tidak ditutup.
Tapi itu di Gantong. Di Pulau Sumatera.

Sedangkan ke58 siswa ini ada di Pulau Jawa.
Di kawasan Jabodetabek, di Kota Depok.
Di kota yang dekat dengan ibukota negara, Jakarta Raya.
Di tahun 2009

Well, saya tidak mau mengompori apapun, yang jelas saya hanya berbagi pengalaman dan kesan setiap kali saya mendengar kata "Laskar Pelangi".. dan saya akan teringat
"Laskar 03 Leuwinanggung".



















terima kasih buat foto depoknya ya..
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfYiqjYd2LwcBJclon4SmcDSizqOPCVb92g3wgHWXBhfJSGt5txMVmY9h649yIzZ7lfKbi2p0Jd5hFEE52nNG_0PUp2pwd46eULwRDAeUNwOmNJ9GjRFw75-BbUwww-yLYP_P0dMT-X0tP/s400/depok1.JPG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWS4jSQP7TyAYaK-2wxx2InyShuVBkDw3kdCVZKsfEs9u2cQLGi2vWdLCawInuHLFkxn-lvP0IMmFAWthdB4M9_jb21PLh9oH8FG7w1iTdyH_o9k2z-ANLRGXxCXoV8mLavnt4RUBdldg/s320/Margonda.jpg

No comments:

Post a Comment

your comment here..